TP PKK Katingan Dorong Perempuan Jadi Penggerak Ekonomi Keluarga

KASONGAN – Tim Penggerak PKK Kabupaten Katingan menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran perempuan dalam pembangunan ekonomi keluarga dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pesan itu disampaikan Tri Windarti Firdaus, Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Katingan, dalam kegiatan sosialisasi bertajuk “Kilau Masa Depan: Finansial Cerdas dan Lingkungan Sehat Bersama Perempuan Hebat” yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah di Kasongan.

“Perempuan memiliki peran strategis dalam mengelola keuangan rumah tangga. Kemampuan mengatur pengeluaran, menabung, dan merancang kebutuhan keluarga menjadi fondasi penting untuk masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan,” katanya kepada kalteng24.com, Rabu (01/10/2025)

Ia juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif OJK yang sejalan dengan misi PKK dalam meningkatkan literasi keuangan dan kemandirian ekonomi perempuan. Ia menegaskan bahwa perempuan memiliki posisi sentral dalam menjaga keseimbangan ekonomi keluarga sekaligus membangun ketahanan sosial masyarakat.

Tri menambahkan, TP PKK Katingan terus mendorong agar perempuan tidak hanya menjadi pengelola rumah tangga, tetapi juga pelaku aktif dalam ekonomi lokal, terutama melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Lebih jauh ia menginginkan perempuan Katingan menjadi pelaku ekonomi yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing. Dengan begitu, kontribusi mereka terhadap pembangunan daerah akan semakin nyata.

Selain aspek ekonomi, Tri juga menyoroti pentingnya pembinaan karakter keluarga sebagai pondasi pembangunan sumber daya manusia yang tangguh. Menurutnya, keluarga yang kuat secara ekonomi dan moral akan melahirkan masyarakat yang harmonis, sehat, dan produktif.

Kegiatan yang dihadiri kader PKK, tokoh perempuan, dan pelaku UMKM lokal ini juga menampilkan sesi pelatihan keterampilan, diskusi interaktif, dan motivasi pemberdayaan, yang disambut antusias oleh peserta.

Tri menutup dengan harapan agar sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi perempuan terus diperkuat.

“Memberdayakan perempuan berarti memperkuat fondasi keluarga dan mempercepat pembangunan daerah. Ini adalah investasi sosial yang hasilnya akan dirasakan untuk jangka panjang,” katanya. (adv)

editor: pahit s.narottama