Stimulasi Generasi Muda Jadi Petani

PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Kalteng Sudarsono mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian yang mengacu pada hasil, maka perlu upaya konkret dengan menstimulasi generasi muda di daerah ini menjadi petani.

Dia juga mengatakan, dampak negatif terhadap ketersediaan pangan di daerah ini bisa saja terjadi jika kita tidak melakukan regenerasi sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang pertanian. Apalagi ada kecenderungan generasi muda tidak ingin menjadi petani.

“Stimulasi ini sangat penting. Apalagi banyak petani kita di Kalteng yang sudah berumur dan kurang lincah di sawah atau di ladang. Pada saatnya, mereka pasti akan berhenti. Karena itu, perlu regenerasi. Termasuk jika melihat potensi generasi muda yang memadai,” katanya kepada Kalteng24.com.

Menurut Wakil Ketua Komisi II ini, regenerasi SDM petani perlu dilakukan untuk melanjutkan estafet dalam penyediaan pangan daerah maupun secara nasional. Lebih-lebih Kalteng sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara dengan kawasan Food Estate-nya.

Dia menyebut, potensi generasi muda harus dapat digali terutama menjadi petani, sehingga ini memerlukan peran pemerintah untuk bisa mendorong mereka agar mau menjadi petani. Apalagi dengan perkembangan teknologi, menjadi petani tidak lagi sulit.

“Sekarang ini alat-alat dan mesin pertanian sudah sangat modern. Jadi tinggal mendukung dan memberdayakan generasi muda untuk menekuni pertanian. Apalagi lulusan sekolah pertanian dan sarjana yang lulus setiap tahun selalu meningkat. Mereka pasti bisa dilibatkan,” katanya.

Saat ini, pemerintah fokus dalam hal pengembangan pertanian baik di daerah maupun nasional, sehingga menjadi momentum yang tepat untuk melakukan regenarasi dan melirik potensi generasi muda untuk tertarik menjalankan usaha pertanian. (adv)

 

editor: pahit s. narottama