Holtikultura Potensial Dikembangkan di Kalteng

PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Kalteng Bambang Irawan mengatakan bahwa ada banyak peluang usaha yang dapat dijalankan di daerah ini. Salah satunya yakni budidaya tanaman holtikultura. Dia menilai budidaya holtikultura sangat menjanjikan dan bernilai ekonomis.

"Budidaya hortikultura memang sangat potensial dikembangkan, terutama untuk meningkatkan taraf perekonomian Masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus dapat menggali setiap peluang yang ada," katanya kepada Kalteng24.com, Selasa (15/10/2024).

Hal ini kata dia, dapat meningkatkan perekonomian keluarga, dan dalam pengembangannya juga tidak memerlukan modal yang besar, sehingga peluang usaha itu perlu dilirik oleh masyarakat di wilayah Bumi Tambun Bungai.

"Selain menjanjikan dan bernilai ekonomis, budidaya holtikultura juga bisa untuk konsumsi sendiri. Masyarakat secara umum perlu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat," katanya.

Dia juga mengungkapkan bahwa ada banyak jenis holtikultura yang dapat dikembangkan. Berbagai jenis sayuran hingga tanaman obat tradisional. Dalam mengembangkannya juga tidak terlalu banyak memerlukan biaya untuk membeli lahan yang luas, dan cukup memanfaatkan lahan pekarangan.

"Bagi masyarakat yang memiliki pekarangan rumah cukup luas, budidaya holtikultura ini sangat cocok, karena modal yang dikeluarkan hanya untuk membeli bibit maupun pupuk. Saya rasa ini bisa menjadi peluang usaha baru di saat kondisi perekonomian yang belum terlalu normal seperti sekarang," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa dengan kondisi geografis atau iklim di Kalteng sangat cocok untuk mengembangkan tanaman holtikultura dan pasti menjadi poin plus bagi masyarakat. Budidaya holtikultura khususnya di Indonesia sudah menjadi primadona dengan pengembangan berbagai macam metode.

"Kita berharap, masyarakat bisa mandiri dalam segala hal. Gali peluang usaha yang memang menjanjikan dan mampu memberikan dampak terhadap perekonomian keluarga. Apalagi dalam kondisi tidak menentu seperti sekarang harga-harga bahan pokok mahal, tentu usaha itu sangat membantu," katanya. (adv)

 

editor: pahit s. narottama