DPRD Kalteng Usul Pembatasan Zonasi Minimarket

PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalteng Yeni Maria Marselina Kahta mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk membuat regulasi yang mengatur pembatasan zonasi minimarket modern sehingga tidak justru mematikan UMKM masyarakat setempat. 

Hal tersebut disampaikan Yeni berkaitan dengan menjamurnya minimarket modern di Kalteng yang dikhawatirkan justru akan mengganggu stabilitas ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

“Kehadiran minimarket modern di kawasan padat UMKM dapat dianggap akan mematikan usaha mereka. Karena itu kita harus bijak dan menyiapkan berbagai aturan yang melindungi pelaku UMKM lokal,” katanya kepada Kalteng24.com, Kamis (8/5/2025).

Dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib para pelaku UMKM. Berdasarkan hasil reses di Kabupaten Kotim beberapa waktu lalu, khususnya di Simpang Sebabi. Dia menerima keluhan langsung dari masyarakat pelaku UMKM yang merasa terdampak negatif oleh keberadaan minimarket modern di sekitar tempat usaha mereka.

Minimarket modern dianggap sebagai ancaman serius bagi kelangsungan usaha lokal. Ia menekankan, pentingnya pemerintah daerah untuk segera turun tangan dan membuat regulasi pembatasan zonasi minimarket agar tidak beroperasi terlalu dekat dengan pemukiman padat yang sudah dipenuhi pelaku UMKM.

“Selain regulasi pembatasan zonasi, saya juga meminta dukungan yang lebih besar diberikan kepada para pelaku UMKM. Pemerintah harus memberikan akses yang lebih mudah terhadap pembinaan, permodalan, dan pemasaran produk,” katanya.

Hal tersebut kata dia, penting dilakukan agar pelaku UMKM dapat bersaing secara sehat dengan minimarket modern. Yeni juga mengkritik kampanye ‘bangga produk lokal’ yang sering dilakukan pemerintah, tetapi tidak dibarengi dengan tindakan nyata untuk melindungi dan memberdayakan pelaku usaha lokal. (adv)

 

editor: pahit s. narottama