BPBD Barito Utara Tingkatkan Kapasitas Aparat Lewat Pelatihan MFR

MUARA TEWEH - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Utara, Rizali Hadi, mengatakan, pelatihan Medical First Responder (MFR) sangat penting untuk memastikan seluruh pegawai memiliki kemampuan setara dalam memberikan pertolongan pertama di lapangan.

Ia menegaskan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kesiapsiagaan personel, karena respons cepat dan tepat berperan besar dalam penyelamatan korban. Pelatihan ini, ujarnya, tidak hanya fokus pada teori tetapi pada keterampilan teknis yang dapat langsung diterapkan di lapangan.

“Pelatihan MFR ini sangat penting untuk memastikan seluruh pegawai memiliki kemampuan yang sama dalam melakukan penanganan awal secara cepat, tepat, dan profesional,” katanya kepada Kalteng24.com, Selasa (25/11/2025).

Pelatihan diikuti 45 peserta yang terdiri dari 19 ASN Pranata Pencarian dan Pertolongan Pemula, 24 ASN Pengelola Pencarian dan Pertolongan, satu ASN Pranata Pencarian dan Pertolongan Terampil, serta seorang peserta non-ASN. Seluruh peserta diwajibkan mengikuti rangkaian materi yang disusun sesuai standar Basarnas.

Kegiatan berlangsung selama tujuh hari, mulai 25 November hingga 1 Desember 2025, dengan total 72 jam pelajaran yang merupakan kerja sama BPBD Barito Utara dengan Balai Pelatihan SDM Pencarian dan Pertolongan Basarnas. Materi disampaikan instruktur dari Balai Pelatihan SDM Pencarian dan Pertolongan Bogor serta Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya.

Pelatihan ditujukan agar peserta mampu memberikan bantuan awal secara efektif dan meningkatkan peluang keselamatan korban dalam berbagai situasi darurat. BPBD berharap peningkatan kapasitas ini memperkuat kesiapsiagaan lembaga dalam merespons kejadian bencana.

“Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat kompetensi dan profesionalisme tenaga BPBD dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan di Kabupaten Barito Utara,” ujar Rizali. (adv)

 

editor: pahit s. narottama