Sarankan Adopsi RTH Taman Kamboja Banjarmasin

PALANGKA RAYA – Kunjungan kerja ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Banjarmasin, digunakan Komisi III DPRD Kalteng untuk menyempatkan diri mengunjungi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kamboja yang menjadi salah satu lokasi taman bacaan.

Komisi III membidangi Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata sepakat mengusulkan pola RTH menjadi tempat yang layak untuk dikembangkan menjadi lokasi taman bacaan dan cara baik untuk menumbuhkan minat baca masyarakat yang belakangan ini sangat minim.

Anggota Komisi III DPRD Kalteng serius mendengarkan paparan Dispersip Kota Banjarmasin.

“Kami banyak belajar dan melakukan diskusi berkaitan dengan sistem pelayanan yang diberikan Dispersip Banjarmasin. Kami juga berkesempatan mengunjungi beberapa titik layanan baca. Salah satunya Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kamboja,” kata Ketua Komisi III Dra. Hj. Siti Nafsiah, M.Si. kepada Kalteng24.com.

Yang menarik kata dia, Dispersip Banjarmasin memiliki perpustakaan daerah dengan konsep yang sangat berbeda dan layak untuk diadopsi di Kalteng, yaitu perpustakaan atau taman bacaan yang dipadukan dengan RTH. Di Banjarmasin, salah satu yang terkenal adalah RTH Taman Kamboja.

Perpustakaan atau taman bacaan ini, tidak hanya dilengkapi dengan berbagai literasi bacaan untuk semua umur, tetapi juga menjadi tempat bagi para pengunjung untuk berolahraga, karena juga terdapat lajur untuk berjalan kaki.

Pada hari libur dan hari Minggu, taman bacaan tersebut tetap buka dan menjadi tempat bermain anak-anak, serta dilengkapi dengan mobil perpustakaan keliling. Selain lokasi yang mudah dijangkau oleh pengunjung, juga buku-buku yang disiapkan memiliki variasi sesuai keinginan pembaca.

“Konsep perpustakaan dan taman bacaan yang dipadu dengan ruang terbuka hijau, sangat menginspirasi kami, sekaligus kami juga mengharapkan hal serupa dapat diadopsi di beberapa wilayah di Kalteng,” ujarnya.

Apalagi lanjut politikus Partai Golkar Kalteng ini, tidak sedikit RTH yang berada di pusat-pusat kota di Kalteng yang mudah diakses masyarakat, sehingga masyarakat juga memiliki alternatif untuk bersantai dan menghibur diri dengan kegiatan positif. (adv)

 

editor: pahit s. narottama