Serahkan Distribusi Gas Elpiji 3 Kg ke BUMDes

PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalteng dapil II Kalteng yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan Alexius Esliter mendesak pemerintah menyerahkan distribusi gas elpiji 3 Kg kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Koperasi Desa (KopDes).

Hal itu kata dia, untuk memotong biaya yang harus ditanggung masyarakat jika membeli langsung di pasar besar. Apalagi di wilayah pedalaman saat ini, harga gas elpiji 3 Kg berkisar antara Rp40-50 ribu per tabung. Harga itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) subsidi yang dipatok pemerintah sebesar Rp22.000 per tabung.

Alexius Esliter.

“Empat atau lima tahun yang lewat, saya pernah mengusulkan agar distribusi gas elpiji 3 Kg diserahkan kepada BUMDes atau KopDes. Selain untuk menjaga harga subsidi, juga dapat membangun usaha desa,” katanya kepada Kalteng24.com.

Selain itu, dengan menyerahkan distribusi kepada BUMDes dan KopDes juga akan menjamin kebutuhan gas bersubsidi kepada masyarakat yang benar-benar memerlukan. Tidak seperti yang terjadi selama ini, harganya dipatok bersubsidi, tetapi di masyarakat harga yang berlaku jauh melampaui harga subsidi.

Selain itu, dia juga meminta Pemprov Kalteng melalui instansi teknis untuk membuka akses jalan dan jembatan yang lebih baik sehingga rantai distribusi gas elpiji ke pedalaman dapat berjalan lancar. Selama ini, alasan yang menjadi penyebab tingginya harga gas elpiji 3 Kg di pedalaman adalah sulitnya akses jalan.

“Saya yakin, jika distribusi gas elpiji 3 Kg itu diserahkan kepada BUMDes atau KopDes maka harga jualnya akan jauh lebih murah dan terjangkau masyarakat dan membuat masyarakat benar-benar merasakan kehadiran negara atas bahan bakar bersubsidi,” katanya.

Yang terjadi selama ini kata dia, gas elpiji 3 Kg yang seharusnya dijual kepada masyarakat kurang mampu, justru habis dijual bebas kepada masyarakat di pedalaman karena harganya yang jauh lebih tinggi dan memberikan margin keuntungan hingga dua kali lipat. (adv)

 

editor: pahit s. narottama