PBS Diminta Perhatikan dan Rekrut Naker Lokal

PALANGKA RAYA – Ketua Komisi III Fraksi Partai Golkar DPRD Kalteng Hj. Siti Nafsiah, M.Si. meminta perusahaan besar swasta (PBS) memerhatikan dan merekrut tenaga kerja lokal. Khususnya perkebunan yang beroperasi dan memiliki areal kebun di wilayah desa-desa sekitarnya.

Permintaan itu disampaikan Siti Nafsiah melalui komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat (kesra) yang dipimpinnya. Dikatakan, tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan sikap perusahaan yang tidak kooperatif dan memberdayakan masyarakat setempat.

Hj. Siti Nafsiah bersilaturahmi dan menyerap aspirasi masyarakat.

“Melalui kami, masyarakat menyampaikan aspirasi yang berkembang seputar keinginan mereka agar perusahaan yang beroperasi di sekitar desa mereka untuk memberdayakan masyarakat, khususnya merekrut tenaga kerja dari desa-desa terdekat,” katanya kepada Kalteng24.com.

Menurut masyarakat kata dia, selama ini mereka seakan disingkirkan dan tidak mudah untuk masuk dan terlibat dalam aktivitas dan pekerjaan-pekerjaan di lingkup perusahaan. Padahal seharusnya masyarakat lokal memperoleh prioritas untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut.

Meski begitu kata salah satu legislator perempuan di DPRD Kalteng ini, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk bisa diterima dan bekerja di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di dekat desa mereka.

“Perusahaan dan masyarakat harus pula bersinergi. Perusahaan seharusnya membuka akses pelatihan kepada masyarakat melalui aparat desa setempat sehingga ketika dibutuhkan, masyarakat pun siap dipekerjakan,” kata dia.

Selain itu kata dia, generasi muda desa setempat juga wajib meningkatkan jenjang pendidikan serta kemampuan diri agar ketika klasifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, dapat dipenuhi oleh masyarakat setempat dan tidak perlu mencarinya dari luar.

Untuk itu, Siti Nafsiah juga mengharapkan agar setiap warga desa yang berada di dekat operasional perusahaan dapat membangun kerja sama kebun plasma dengan perusahaan sehingga kelak ada keuntungan yang diperoleh oleh masyarakat, tidak sekadar menjual lahan. (adv)

 

editor: pahit s. narottama