Kompor Menyala Ditinggal, Belasan Rumah Terbakar

PALANGKA RAYA – Diduga keluar rumah meninggalkan kompor menyala saat memasak, belasan rumah di Kompleks Flamboyan Bawah terbakar. Seorang warga menyebut, kejadiannya berlangsung cepat. Tak ada barang yang sempat diselamatkan.

Seorang warga yang tinggal di RT 003/RW VIII mengetahui, kebakaran itu bermula dari teriakan seorang ibu rumah tangga yang diduga sedang memasak dan meninggalkan kompornya. Tiba-tiba kaget melihat api dan keluar barak, berteriak, mencari pertolongan.

Kebakaran melanda Kompleks Flamboyan Bawah yang terletak di bantaran Sungai Kahayan. Api membesar tampak dari Kompleks Pahandut Seberang.

“Tetangga kami itu sedang memasak, tiba-tiba datang ke rumah kami sambil berteriak mencari suami saya, meminta tolong. Ketika kami keluar rumah, api sudah besar dan warga panik menyelamatkan diri,” ujar ibu rumah tangga yang biasa dipanggil mama Ifit oleh warga kepada Kalteng24.com.

Titian yang sempit, jarak rumah yang berdempetan, dan tiupan angin di sore hari sekitar pukul 17.05 WIB itu membuat api sulit dikuasai. Kelompok pemadam swadaya masyarakat pun kesulitan mencapai titik lokasi kebakaran. Apalagi, api sudah terlanjur besar, dan sulit dipadamkan.

Kebakaran dimulai di sekitar Gang Kahanjak RT 004/RW VIII Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya. Tak banyak yang bisa diselamatkan warga. Mereka sontak berlari menyelamatkan diri dan keluarganya. Peralatan swadaya masyarakat pun banyak yang tak dapat difungsikan.

Kepulan asap membubung tinggi ke langit, tampak dari kejauhan. Di samping kepulan asap, tampak fenomena supermoon yang menandai purnama di awal bulan Agustus 2023.

“Kami tak sempat berpikir. Begitu melihat api, saya langsung menggendong anak saya dan berlari menjauh. Yang penting selamat,” kata seorang ibu muda dengan nafas terengah, di pinggir Jalan Achmad Yani, sambil melihat kobaran api yang masih membesar.

Petugas pemadam kebakaran dan relawan yang datang ke lokasi kebakaran tak mampu berbuat banyak. Selain akses menuju lokasi yang padat karena warga yang berhamburan, mereka terkendala oleh jalan yang sempit. Bahkan, tak ada mobil pemadam kebakaran yang bisa masuk mendekati titik api. (wan/nie)

 

editor: pahit s. narottama