Pengembangan Potensi Pertanian Masih Sangat Menjanjikan

PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalteng, Duwel Rawing mengatakan bahwa pengembangan potensi pertanian di Kalteng, khususnya di Kabupaten Katingan masih sangat menjanjikan. Lebih-lebih untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

Dikatakan, sejumlah desa yang memiliki potensi di Kabupaten Katingan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pertanian secara luas dan berskala besar. Salah satunya berada di Desa Tewang, Kecamatan Mendawai.

Drs. Duwel Rawing

Drs. Duwel Rawing

“Di desa itu sangat potensial untuk bisa dijadikan sebagai lumbung pangan daerah. Potensinya sangat menjanjikan. Mungkin ini bisa dilirik oleh Pemkab Katingan maupun Pemprov,” kata mantan Bupati Katingan dua periode 2003-2013 ini kepada Kalteng24.com.

Duwel mengatakan, selain hal itu, dia juga telah menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat desa setempat. Masyarakat sangat mengharapkan perhatian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dia juga mengatakan bahwa untuk dapat mewujudkan kemandirian dan menjadikan Kalteng sebagai salah satu lumbung pangan, baik daerah maupun nasional, maka pengembangan sektor pertanian tidak boleh hanya terpaku pada satu-dua daerah saja.

“Masyarakat di desa itu mengharapkan adanya bantuan pencetakan sawah dari pemerintah seluas 650 hektare. Saya rasa ini patut diperhitungkan untuk dapat direalisasikan, mengingat desa tersebut juga memiliki potensi bagi pengembangan pertanian,” katanya.

Selain itu kata dia, ada baiknya setiap daerah yang memang memiliki potensi pertanian mendapat perhatian serius, sehingga sektor pertanian bisa dikembangkan secara merata di kawasan yang menjadi sentra pertanian. Dengan begitu Kalteng dapat menjadi salah satu lumbung pangan. (adv)

 

editor: pahit s. narottama

Redaksi
75

Featured News

Official Support

Jl. Sapan II A No. 36, Lantai III Palangka Raya, Kalimantan Tengah

081349219926

kaltengduaempat@gmail.com

Follow Us
Foto Pilihan

Copyright © 2020 Berita Kalteng 24 All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer