PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalteng, Natalia mengatakan bahwa sampai saat ini, masih banyak daerah yang belum memiliki sinyal telekomunikasi (blank spot area) yang sangat dibutuhkan bagi kelancaran komunikasi masyarakat.
Padahal kata dia, daerah-daerah tersebut tergolong potensial dan memiliki potensi ekonomi yang baik, jika didukung oleh sinyal telekomunikasi yang cukup. Meski begitu, dia hanya dapat mengusulkan kepada pemerintah untuk menyeriusi persoalan tersebut.

Natalia.
“Salah satu contohnya, masyarakat Desa Tumbang Marak, Kecamatan Katingan Tengah. Sampai saat ini, masyarakat belum bisa mengakses informasi secara cepat karena belum ada sinyal telekomunikasi,” katanya kepada Kalteng24.com.
Akibatnya kata dia, masyarakat masih kesulitan memperoleh informasi dan sulit melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan layanan sektor pendidikan, kesehatan dan lainnya, yang sangat bergantung pada ketersediaan sinyal telekomunikasi tersebut.
Selain itu kata politikus perempuan Partai Hanura Kalteng ini, kemudahan mendapatkan informasi juga masih belum bisa dirasakan masyarakat karena belum terkoneksi dengan jaringan internet. Meskipun, masyarakat di daerah itu, telah melek teknologi, dan pandai mengoperasikan ponsel pintar.
“Ini juga yang menjadi aspirasi mereka. Itu telah disampaikan saat pertemuan beberapa waktu lalu. Mereka sangat mengharapkan jaringan telekomunikasi atau sinyal ada di desa mereka. Saya sebagai wakil mereka meminta pemerintah memberi perhatian terhadap hal ini,” katanya.
Anggota Fraksi Gabungan PAN, PPP, PKS, Perindo dan Hanura (GP4H) DPRD Kalteng ini juga mengharapkan agar dinas yang memiliki bidang untuk mengatasi persoalan tersebut, dapat bekerja sama lebih baik dengan perusahaan swasta atau daerah untuk memberikan solusi. (adv)
editor: pahit s. narottama
Jl. Sapan II A No. 36, Lantai III Palangka Raya, Kalimantan Tengah
081349219926
kaltengduaempat@gmail.com
Copyright © 2020 Berita Kalteng 24 All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer