PALANGKA RAYA – Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, Yulilis mengatakan bahwa keberadaan infrastruktur jalan dan jembatan menjadi kebutuhan masyarakat desa untuk akses transportasi yang semakin baik dalam upaya membuka jalur ekonomi masyarakat.
Apalagi kata dia, hingga saat ini, masih banyak desa di Kalteng yang masuk dalam kategori terisolasi karena belum ada akses jalan darat yang memadai. Termasuk juga masyarakat di wilayah Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan, yang meminta jalan dan jembatan.

Yulilis.
“Beberapa desa di daerah tersebut, salah satunya Desa Teluk Timbau, masih belum ada jalan darat antardesa maupun kabupaten, sehingga mereka meminta pemerintah dapat membangun jalan darat untuk kelancaran dan aktivitas masyarakat,” katanya kepada Kalteng24.com.
Dia mengatakan bahwa selama ini masyarakat di desa tersebut, harus menggunakan alat transportasi air; kelotok (perahu bermesin, Red) ketika hendak bepergian ke luar desa menuju ibu kota kecamatan atau kabupaten, atau antardesa.
Mereka kata Yulilis, tidak hanya meminta dibangunkan jalan darat, tetapi juga meminta agar jalan-jalan yang ada di sekitar desa mereka yang mengalami rusak berat dapat segera diperbaiki dan menjadi prioritas supaya aktivitas transportasi masyarakat lancar.
“Tidak adanya jalur darat menyebabkan aktivitas masyarakat untuk bepergian ke luar desa harus menggunakan kelotok. Ini menyulitkan karena harga bahan bakar solar maupun dexlite mahal, dan berimbas terhadap harga-harga barang di desa tersebut karena biaya trasnportasi tinggi,” katanya.
Aktivitas dan mobilisasi masyarakat di desa tersebut kata dia, sangat tinggi. Apalagi mayoritas penduduknya adalah petani. Jadi, mereka memerlukan infrastruktur jalan yang memadai untuk menuju lahan pertanian maupun perkebunan mereka. Besar harapan masyarakat itu bisa direalisasi. (adv)
editor: pahit s. narottama
Jl. Sapan II A No. 36, Lantai III Palangka Raya, Kalimantan Tengah
081349219926
kaltengduaempat@gmail.com
Copyright © 2020 Berita Kalteng 24 All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer