Memasuki Tahun Politik, BNPT Ingatkan Intoleransi

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH mengatakan, memasuki tahun politik, ia mengingatkan untuk mewaspadai intoleransi yang muncul di masyarakat majemuk sebesar Indonesia.

Menurut dia, tidak jarang banyak oknum yang mengedepankan polarisasi sosial, mengejar popularitas di masyarakat, tanpa memikirkan perasaan dan sikap saling menghargai. Polarisasi sosial tersebut sangat memengaruhi munculnya sikap intoleran di masyarakat.

Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH

Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH

“Dampak buruk mementingkan popularitas, tujuannya mencari kesalahan dan menjatuhkan orang lain, sehingga muncul permusuhan dan tindakan intoleran,” katanya dalam rapat kerja nasional (rakernas) X Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Hotel Aryaduta, Senin (20/2) pagi.

Perwira tinggi yang pernah menjabat Waka Lemdiklat Polri dan Kadiv Humas Polri ini mengatakan bahwa hal itu akan memperuncing perbedaan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Hal itu tentu tidak menguntungkan bagi Bangsa Indonesia.

Boy menyebut menghadapi pesta demokrasi, polarisasi masyarakat itu untuk mencari simpati, sehingga populer, dan mendapatkan dukungan. Efeknya terjadi gesekan sosial, permusuhan, kekerasan verbal, bahkan tindak kekerasan yang berakibat sikap intoleran.

Sesuai tugas BNPT kata mantan Kapolda Papua dan Kapolda Banten ini, agar tidak menimbulkan gejolak dan permusuhan di masyarakat, maka BNPT dan FKPT bertugas mengedukasi masyarakat untuk memahami bahwa pesta demokrasi adalah pesta rakyat yang seharusnya disambut dengan riang-gembira.

“Dalam banyak kasus, proses demokrasi, rentan menciptakan pengelompokan masyarakat. Saya meminta rekan-rekan FKPT berdialog dengan masyarakat di daerah untuk mencegah penyalahgunaan demokrasi,” kata tokoh asal Minang bergelar Datuak Rangkayo Basa ini.

Di tempat terpisah, Ketua FKPT Kalteng Prof Khairil Anwar melalui Ketua Bidang Humas, Hukum, dan Media Massa M Harris Sadikin mengatakan, tahun politik menjadi tantangan, dan yang dibutuhkan adalah sedini mungkin melakukan pencegahan.

Polarisasi sosial sangat tidak baik untuk masyarakat, karena dapat mengancam perdamaian dan kedamaian Bangsa Indonesia. “Kita akan mencoba membangun komunikasi dengan masyarakat melalui sejumlah agenda yang telah disiapkan. BNPT dan FKPT menyiapkan tujuh kegiatan berbasis kemasyarakatan,” kata Harris.

 

editor: pahit s. narottama

Redaksi
141

Featured News

Official Support

Jl. Sapan II A No. 36, Lantai III Palangka Raya, Kalimantan Tengah

081349219926

kaltengduaempat@gmail.com

Follow Us
Foto Pilihan

Copyright © 2020 Berita Kalteng 24 All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer