TUMBANG MALAHOI – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dapil Kalteng Dr. Ir. Willy M. Yoseph, MM menyatakan bahwa dia sedang fokus untuk melistriki 450-an desa di Kalteng yang masih gelap. Hal tersebut merupakan salah satu bagian tugas berat yang harus diembannya untuk Kalteng.
“Sepanjang tahun 2022, saya sudah memasang penyambungan baru listrik rumah tangga bersubsidi untuk 3.000 lebih keluarga tidak mampu,” katanya di hadapan masyarakat Desa Tumbang Malahoi Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas di Betang Toyoi, Minggu (5/3/2023) siang.

Jurubicara dan keturunan kelima Betang Toyoi, Hayati (berdiri) memaparkan berbagai hal berkaitan dengan keberadaan betang kepada Willy M. Yoseph (duduk di tengah).
Itu merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk membantu masyarakat. Manakala ada keluarga yang tidak mampu memasang listrik, maka negara harus hadir dan memberi subsidi. Saat ini, masih ada 20.000 lebih keluarga tidak mampu yang belum memperoleh listrik PLN.
Jumlah itu kata Willy, belum termasuk jumlah keluarga yang berada di 450-an desa yang belum dialiri listrik PLN. Artinya, di daerah yang telah ada jaringan listrik, masih ada warga Kalteng yang belum bisa menikmati fasilitas dari negara.
Selain fokus melistriki desa-desa yang masih gelap dan belum ada listrik lanjut Willy, untuk Kalteng, dia juga meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendirikan PJU-TS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya). Pendirian PJU-TS tersebut untuk desa-desa belum ada fasilitas listrik sama sekali.
“Hingga saat ini, bersama mitra kerja Komisi VII, Kementerian ESDM dan PLN, saya sudah memasang dan menyalakan lebih dari 2.000 PJU-TS di wilayah pedalaman Kalteng. Jumlah itu masih akan terus bertambah,” kata Willy seraya menambahkan hingga akhir masa tugasnya, ia akan tetap fokus dan terus menuntaskan desa-desa gelap menjadi terang.
Kendala utama yang dihadapi lanjut vokalis PDI Perjuangan di Komisi VII ini, adalah persoalan infrastruktur jalan yang tidak mampu dilalui alat untuk mobilisasi pembangkit listrik. Hal itu bahkan menjadi persoalan utama penyebab ratusan desa masih gelap gulita.
Menurut dia, PLN mengaku kesulitan untuk mendirikan tiang listrik dan memasang kabel untuk jaringan karena tidak ada akses jalan untuk menuju desa target. “PLN siap mendirikan tiang listrik dan memasang jaringan, tetapi kendala yang dihadapi, tidak ada jalan, dan itu bukan tugas PLN,” katanya.
Karena itu, keterlambatan pemasangan jaringan listrik ke desa-desa yang masih gelap, bukan kesalahan PLN, tetapi juga tanggung jawab sinergi dengan pemerintah daerah.
Sementara itu papar Willy, dalam waktu dekat, pihaknya akan segera meresmikan penggunaan PJU-TS serentak di Kalteng yang rencananya akan dihadiri pula oleh Kementerian ESDM dan jajaran PLN.
editor: pahit s. narottama
Jl. Sapan II A No. 36, Lantai III Palangka Raya, Kalimantan Tengah
081349219926
kaltengduaempat@gmail.com
Copyright © 2020 Berita Kalteng 24 All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer