15 Desa Ditetapkan sebagai Lokus Penanganan Stunting di Murung Raya

PURUK CAHU - Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Suria Siri, mengatakan bahwa stunting masih menjadi salah satu tantangan utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga mempengaruhi kualitas generasi masa depan.

Dikatakan, berdasarkan Keputusan Bupati Murung Raya Nomor 100.3.3.2/387/2024, sebanyak 15 desa telah ditetapkan sebagai lokus prioritas penanganan stunting tahun 2025. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya sinergi dan komitmen berkelanjutan antara pemerintah daerah, camat, kepala desa, lurah, kader pembangunan manusia, serta tenaga kesehatan.

“Desa dan kelurahan merupakan garda terdepan pembangunan dan harus menjadi pelopor gerakan pencegahan stunting, dengan memanfaatkan dana desa secara tepat dan efektif,” katanya kepada Kalteng24.com, Kamis (23/10/2025).

Hal ini dikatakan Suria Siri saat mewakili Bupati Murung Raya, Heriyus, membuka Pelatihan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dengan tema “Peran Desa/Kelurahan dalam Gerakan Peduli Stunting” di GPU Tira Tangka Balang. Pelatihan tersebut digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Murung Raya.

Dalam sambutan Bupati Murung Raya yang dibacakan oleh Suria Siri, disebutkan bahwa 

“Pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen bersama dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Murung Raya,” kata Suria.

Sementara itu, Kepala DPMD Kabupaten Murung Raya, Lynda Kristiane, mengimbau seluruh aparat desa untuk lebih berhati-hati dalam mengelola alokasi dana desa (ADD).

“Pastikan setiap kegiatan tepat sasaran dan menghasilkan output yang jelas agar program penurunan stunting benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” katanya. (adv)

 

editor: pahit s. narottama